Target 60.000 Penjualan Mobil Listrik Di Indonesia

Sewa Mobil Perusahaan: Peluang dan Tantangan di Tengah Pertumbuhan Mobil Listrik di Indonesia 2025
Pada akhir tahun 2025, Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia atau Gaikindo berharap penjualan mobil listrik berbasis baterai (BEV) bisa tembus 60.000 unit. Namun, seberapa realistis target tersebut tercapai di tengah dinamika pasar otomotif dan kebutuhan perusahaan untuk sewa mobil?
Perkembangan Era Mobil Listrik
Meningkatnya minat terhadap mobil listrik, data Gaikindo menunjukkan bahwa penjualan mobil listrik pada 2024 mencapai 43.188 unit. Untuk mencapai target 60.000 unit pada 2025, diperlukan lonjakan sekitar 39% secara tahunan (year-on-year/yoy). Ini menjadi peluang bagi perusahaan yang menyediakan layanan sewa mobil untuk menyesuaikan armada mereka dengan kendaraan listrik.
Faktor Penentu Target 60.000 Unit
1. Kebijakan Insentif Pemerintah
Apabila pemerintah terus memberikan insentif yang menarik, untuk mencapai 60.000 unit BEV di tahun 2025 bukanlah mustahil. Kebijakan ini tidak hanya memengaruhi pembelian mobil, tetapi juga akan mendorong perusahaan untuk menyewa mobil listrik dengan biaya lebih terjangkau.
2. Varian Produk dan Harga Kompetitif
Dengan dukungan insentif, diharapkan akan ada lebih banyak pilihan mobil listrik dalam rentang harga Rp150 juta hingga Rp400 juta. Ini akan memberikan opsi menarik bagi bisnis yang ingin beralih ke kendaraan ramah lingkungan.
3. Perubahan Preferensi Konsumen dan Perusahaan
Pertumbuhan ekonomi dan pergeseran preferensi ke arah keberlanjutan mendorong banyak perusahaan untuk mempertimbangkan sewa mobil listrik. Belakangan ini milenial dan Gen Z mengutamakan teknologi canggih serta fitur modern dalam menentukan mobil.
4. Tren Penjualan yang Meningkat
Adanya lonjakan signifikan di Maret 2025, yaitu kenaikan penjualan BEV 70,46% atau sekitar 8.835 unit dibandingkan bulan lalu.
Tantangan dalam Menuju Target 60.000 Unit
Walaupun banyaknya peluang, ada beberapa masalah yang harus diatasi. Beberapa di antaranya ialah:
- Infrastruktur charging station yang masih belum merata di beberapa daerah.
- Persepsi konsumen dan perusahaan tentang ketahanan baterai serta biaya perawatan yang mungkin lebih tinggi.
- Masih adanya persaingan kuat di beberapa segmen tertentu antara mobil hybrid dan ICE
Kesimpulan
Apabila pemerintah terus menerus memberikan insentif yang menguntungkan, maka target penjualan 60.000 mobil listrik di Indonesia di tahun 2025 tidak mustahil untuk diraih. Didukung oleh tren penjualan yang terus meningkat dan perubahan preferensi konsumen, industri sewa mobil perusahaan berpeluang besar untuk berkembang dan berkontribusi signifikan dalam pasar mobil listrik di Asia Tenggara.
Referensi layanan sewa mobil perusahaan dapat Anda cek di Agungrent.co.id
SUMBER: Otomotif.Bisnis
Berita Terkait

Faktor Kecelakaan Lalu Lintas

Tren Penjualan Mobil Listrik di Maret 2025

Apakah Penurunan Nilai Rupiah Berpengaruh Pada Penjualan Mobil? Simak Informasinya!
